Jakarta, 10 Juni 2024 – Acara Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Hibah di Kementerian Perhubungan mengenai pembangunan pengembangan Bandara H. Asan Sampit adalah langkah penting menuju kemajuan infrastruktur dan konektivitas di daerah ini. Bandara yang lebih baik bukan hanya akan meningkatkan aksesibilitas regional, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal serta mendukung pertumbuhan pariwisata dan industri.
Penandatanganan Nota Kesepakatan dilakukan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M. Kristi Endah Murni, S.H., M.H. dan Bupati Kotawaringin Timur, H. Halikinnor, S.H., M.M. kegiatan tersebut dilanjutkan dengan penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah dan Berita Acara Serah Terima Aset Barang Milik Daerah. Adapun hibah yang diberikan berupa tanah dan jalan dengan total asset senilai Rp5,9 milyar.
Pada acara ini, kita mengakui pentingnya kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam mewujudkan proyek infrastruktur yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi semua pihak terlibat. Langkah-langkah ini tidak hanya membangun bandara yang modern dan efisien, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan memperluas peluang investasi di Sampit dan sekitarnya.
Dalam arahannya Kristi mengatakan “Hibah dari Pemkab Kotawaringin Timur ini nantinya akan digunakan untuk pembangunan dan pengembangan Bandara H. Asan sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM 188 Tahun 2022 guna meningkatkan pelayanan transportasi udara kepada masyarakat dari dan ke Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten Kota disekitarnya,”.
Tujuan dari hibah yang nantinya menjadi pembangunan dan pengembangan Bandar Udara H. Asan ini merupakan bentuk sinergitas program Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, serta mendukung kegiatan perekonomian, perdagangan dan peningkatan pariwisata di Kabupaten Kotawaringin Timur.
Kondisi eksisting runway Bandara H. Asan 2.060 meter x 30 meter, mampu melayani pesawat jenis ATR72 dan Boeing 737-500. Nantinya Bandara ini akan memiliki runway 2.200 meter x 30 meter sehingga dapat melayani penerbangan pesawat udara maksimum jenis Airbus A320. Sedangkan terminal penumpang saat ini berukuran 2.112 meter persegi yang dapat menampung penumpang hingga 233.109 per tahun. Setelah dikembangkan nanti terminal penumpang akan berukuran 6.690 meter persegi dan dapat menampung penumpang hingga 662.599 per tahun.
“Kami mengapresiasi dukungan Pemkab Kotawaringin Timur dalam pembangunan dan pengembangan Bandara H. Asan. Selanjutnya tugas dari pemda yaitu menjamin keterisian penumpang agar menarik maskapai untuk datang beroperasi. Keterisian tersebut harus based on data yaitu potensi pergerakan jumlah penumpang, data keluar masuk masyarakat dari dan ke Kabupaten Kotawaringin Timur dan sekitarnya,” ungkap Kristi.
Di tempat yang sama, Bupati Kotawaringin Timur, H. Halikinnor menuturkan Kabupaten Kotawaringin Timur memiliki luas wilayah 16.796 km2, dengan potensi alam dan industri pertambangan. Jadi keberadaan bandara sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan mobilitas orang dari dan menuju Kabupaten Kotawaringin Timur dan daerah sekitarnya.
“Hari ini adalah hari yang bersejarah untuk memulai langkah besar pengembangan infrastruktur vital yaitu Bandara H. Asan. Kami berharap setelah dilakukan pengembangan, bandara sebagai pintu gerbang perekonomian Kalimantan Tengah ini makin ramai dan dapat didarati pesawat berbadan lebar,” pungkas Bupati Kotawaringin Timur, H. Halikinnor.